Rabu, 02 Januari 2013

Ceremony Class A 2010


Kebudayaan Bali


1.      Berilah contoh budaya Bali yang,
a.       Sudah hilang
b.      Rapuh
c.       Masih ada
2.      Bagaimana dampak positif dan negative adanya otonomi daerah?
3.      Bagaimana dampak IPTEK bagi kebudayaan Bali?

Jawab:
1.    Kebudayaan Bali
a.    Yang sudah hilang
1)      Tari Jongko, tarian ini terdapat di Ds. Belantih, Kec. Kintamani, Kab. Bangli, tarian ini mengisahkan tentang perlawanan masyarakat Bali yang melawan Belanda pada saat zaman penjajahan. Tarian ini punah karena tidak adanya generasi penerus yang melestarikan tarian tersebut, dan kurangnya informan yang ada. Selain itu para penari pada zaman dahulu hampir semua sudah meninggal (almarhum).
2)      Kawin Ngejuk (mencuri wanita langsung dinikahi tanpa ada persetujuan orang tua). Ketika ada seorang wanita yang disukai oleh seorang pria, maka si pria akan mencuri (ngejuk) wanita tersebut. Namun sekarang hal itu sudah tidak dilakukan karena sudah berlakunya UUD yang mengatur Hak Asasi Manusia, kebebasan untuk memilih dan lain sebagainya.
3)      Cara berpakaian masyarakat Bali pada zaman dahulu dengan zaman sekarang sudah berbeda. Kalau dulu masyarakat Bali, khususnya wanita hanya menggunakan pakaian kain (kamben), dan selendang, serta selendang yang dililitkan di kepalanya tanpa menggunakan alas kaki. Sedangkan untuk pria hanya menggunakan kain (kamben), penyabukan, dan udeng.
4)      Cara berpakaian orang Bali zaman dahulu pada saat ke Pura atau melakukan persembahyangan mereka hanya menggunakan kamben yang setinggi dada. Namun saat ini trand dan mode sudah sangat menjamur dikalangan masyarakat.
5)      Zaman dahulu orang-orang melakukan persembahyangan ke Pura, mereka wajib menggunakan pakaian berwarna Putih-Kuning, dan yang wanita wajib mesanggul. Kebudayaan seperti itu saat ini sudah tidak dipandang sebagai aturan ataupun kewajiban oleh masyarakat, masyarakat sekarang cenderung hanya mengikuti passions yang sedang populer akibat pengaruh budaya barat.
6)       Sekaa manyi, kumpulan beberapa orang yang melakukan panen padi di sawah, saat ini sudah tidak ditemukan lagi. Karena saat ini kegiatan tersebut sudah dilakukan dengan tenaga buruh dan menggunakan alat-alat permesinan untuk mempercepat pemanenan.
7)      Alat perabotan rumah tangga yang terbuat dari batok kelapa, saat ini dengan kemajuan IPTEK sudah banyak bermunculan alat-alat yang lebih praktis, tahan lama dan banyak pilihan. Perabotan dari batok kelapa seperti mangkok, piring, sudah tidak ditemukan. Walaupun ada hanya saja sudah beralih fungsi seni, yang memiliki nilai artitistik lebih.

b.   Yang hampir punah
1)      Rumah tradisional Bali, rumah yang memang dibangun seperti warisan nenek moyang masyarakat Bali yang sekarang-sekarang ini hanya dapat ditemukakan di beberapa desa saja, seperti di desa Pengelipuran Bangli, desa Tenganan, dll.
2)      Bahasa Bali alus, seperti yang kita ketahui pada saat ini masyarakat cenderung menggunakan bahasa daerahnya masing-masing atau menggunakakn bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan yang lainnya. Sehingga bahasa Bali alus jarang sekali dipergunakan dan terdengar, biasanya bahasa Bali alus hanya ada dalam suatu upacara persembahyangan ataupun ritual-ritual lainnya.
3)      Pembajakan sawah dengan menggunakan sapi, dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana sebagaian besar masyarakat Bali adalah seorang petani, sudah beralih kepada alat-alat yang lebih praktis ketimbang menggunakan sapi untuk membajak sawah yang akhir-akhir ini sangat susah untuk ditemukan. Saat ini sudah ada traktor, bahkan sudah sangat canggih dan memanjakan pekerjaan manusia.
4)      Tawur rah, atau lebih dikenal dengan istilah tajen oleh masyarakat Bali, kegiatan ini masih terjaga namun dengan konseptual yang sering kali menyalahi aturan, sebenarnya tawur rah merupakan upacara yang dilakukan untuk menghaturkan puji syukur dengan mengorbankan ayam kehapdapan Tuhan. Namun zaman sekarang marak dilakukan kegiatan seperti ini yang menyalahi aturan dan terkesan sebagai judi.
5)      Tari Sanghyang, tarian ini hampir punah disebabkan karena kurangnya generasi penerus terutama generasi wanita (yang masih suci).
6)      Pewayangan sendratari drama, yang sudah sangat jarang dilihat, karena sudah terjadi pergeseran, dimana gaya hidup saat ini sudah sangat modrnisasi, meninggalkan tradisi atau kebudyaan yang sudah lama diwariskan. Kecenderungan masyarakat sekarang untuk menonton acara-acara di TV seperti sinetron, komedi, dll, membuat kesenian-kesenian Bali menjadi terpinggirkan, jarang pementasan, minat penonton sedikit, itu yang akan membuat budaya kita banyak yang hilang.
7)      Alat-alat pertanian, seperti ani-ani, yang sudah beralih pada alat-alat yang canggih dan modrn, yang dapat memudahkan pekerjaan petani.
8)      Alat pnumbuk padi yang sudah sangat jarang ditemukan, karena sudah adanya alat yang lebih modrn berupa mesin untuk mempermudah dan mempercapat pekerjaannya.
9)      Memakan daun sirih hanya segelintir orang saja yang mau memakan sirih untuk kesehatannya, itupun hanya tetua-tetua, karena sudah ada barang yang lebih praktis dan enak untuk dikonsumsi untuk kesehatan.’
10)  Menulis lontar, pada zaman sekarang dengan kemajuan IPTEK cara melakukan komunikasi dan mendapatkan informasi sangat mudah, tanpa harus bersusuah payah menulis di atas lontar.
11)  Tari Goak-goakan yang terdapat di desa saya Ds. Belantih, Kec. Kintamani, Kab.Bangli, tarian ini merupakan tarian sakral yang dipentaskan pada saat piodalan di Pura Pucak Penulisan Kintamani. Keberadaannya hampir punah karena, kurangnya bukti tertulis dan informan yang dapat dipelajari oleh para generasi saat ini.
12)  Tuturan Satwa, kumpulan cerita yang ada di Bali, sekarang ini sudah sangat jarang ditemukan, oanak-anak sudah beralih menuju kepada cerita yang lebih menarik dan modrn seperti komik, cartoon, dan lain sebagainya.
13)  Tari kookan, yang dilakukan sebagai ucap syukur kepada tuhan setelah panen. Namun sekarang ini sudah sangat jarang ditemukan karena pelestariannya yang tidak berjalan dengan baik.

c.    Kebudaya yang masih ada
1)      Upacara Ngaben, upacara ini sampai saat ini masih terjaga dan dijalani oleh masyarakat di Bali, upacara ini dilaksankan apabila ada seseorang yang meninggal. Yang dapat di upacarai pada saat itu, dan juga dapat diabenkan pada saat upacara ngaben masal di di daerah masing-masing.
2)      Tari-tarian yang bersifat sakral, hiburan, sampai saat ini masih ada dan sering dipertontonkan. Seperti tari Pendet, tari Baris, tari Rejang, Kecak, Janger, dan lain sebagainya.
3)      Subak, merupakan organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur system pengairan sawah yang digunakan dalam bercocok tanam di Bali. Yang sampai saat sekarang masih terjaga dan lestari.
4)      Pembuatan penjor pada saat hari raya tertentu, yang saat ini msih terjaga, bahkan sudah banyak masuk unsure modrn di dalam pembuatannya.
5)      Pelepasan sapi, pada saat upacara Dewa Yajna, tepatnya upacara …. Upacara ini dilakukan sebagai persembahan atau korban suci, dimana sapinya dilepas dan dibiarkan begitu saja bebes berkeliaran dan memakan rumput di kebun-kebun warga. Yang nantinya akan dijual, dan dananya digunakan untuk membangun atau memperbaiki Pura yang ada di Desa.
6)      Megibung, adalah kegiatan memakan makanan secara beramai-ramai, kegiatan ini biasanya dilakukan pada saat upacara. Dan sering dilihat di daerah Karangasem bali. Yang sampai sekarang masih tetap terjaga.
7)      Omed-omedan (ciuman masal), yang ada di daerah Badung Bali, kegiatan berciuman masal ini dilakukan oleh anak-anak muda, sepasang wanita dan pria di arak oleh pemuda lainnya untuk dipertemukan dan berciuman serta di siram dengan air oleh para tetua adat. Sampai saat ini masih terjaga karena generasi penerusnya tetap menjalankan hal tersebut.
8)      Pembuatan Ogoh-ogoh, sebagai simbul Bhuta Kala yang diarak pada saat menjelang hari raya Nyepi (Pengerupukan), untuk menyambut tahun caka baru Nyepi. Masih terjaga dan lestari sampai sekarang.
9)      Calonarang, merupakan salah satu kesenian Bali yang berbentuk sakral (wali) sebagai sarana untuk melukat membersihkan desa. Sampai saat ini tradisi ini masih tetap bertahan.
10)  Tari Barong Brutuk, yang ada di Ds. Terunyan, Kec. Kintamani, Bangli. Tarian ini hanya ditarikan oleh para pria saja (Truna), mencari daun pisang yang sudah kering (don keraras). Yang dilakukan pada upacara Dewa Yajna. Yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh generasi penerusnya.
11)  Tari Joged, merupakan tarian hiburan di Bali, atau tarian sosial sebagai tarian pergaulan dikalangan masyarakat Bali, masih terjaga dan lestari sampai saat ini.
2.    Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (UU Nomor 32 Tahun 2004) tentang definisi otonomi daerah yaitu sebagai berikut: “Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai denganperaturan perundang-undangan”. Namun pelaksanaan dari otonomi daerah tersebut belum bisa berjalan secara optimal, sehingga menimbulkan banyak permasalahan. Adapun dampak yang ditimbulkan dari adanya otonomi daerah, yang dilihat dari banyak segi sudut pandang, yaitu:
a.      Dampak Positif
1)      Dampak positif otonomi daerah adalah bahwa dengan otonomi daerah makap emerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokalyang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yangberada di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yangdidapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata. Dengan melakukan otonomi daerah maka kebijakan-kebijakan pemerintah akan lebih tepat sasaran, hal tersebut dikarenakan pemerintah daerah cenderung lebih mengerti keadaan dan situasi daerahnya, serta potensi-potensi yang ada di daerahnya dari pada pemerintah pusat. Contoh di Maluku dan Papua program beras miskin yang dicanangkan pemerintah pusat tidak begitu efektif, hal tersebut karena sebagian penduduk disana tidak bisa menkonsumsi beras, mereka biasa menkonsumsi sagu, maka pemeritah disana hanya mempergunakan dana beras meskin tersebut untuk membagikan sayur, umbi, dan makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat. Selain itu, dengan system otonomi daerah pemerintah akan lebih cepat mengambil kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu saat itu, tanpa harus melewati prosedur di tingkat pusat.
2)      Segi Ekonomi, dari segi ekonomi banyak sekali keutungan dari penerapak sistem desentralisasi ini dimana pemerintahan daerah akan mudah untuk mengelola sumber daya alam yang dimilikinya, dengan demikian apabila suber daya alam yang dimiliki telah dikelola secara maksimal maka pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat akan meningkat.
3)      Segi sosial budaya, dengan diadakannya otonomi daerah akan memperkuat ikatan sosial budaya pada suatu daerah. Karena dengan diterapkannya sistem desentralisasi ini pemerintahan daerah akan dengan mudah untuk mengembangkan kebudayaan yang dimiliki oleh daerah tersebut. Bahkan kebudayaan tersebut dapat dikembangkan dan di perkenalkan kepada daerah lain. Yang nantinya merupakan salah satu potensi daerah tersebut.
4)      Segi Keamanan dan Politik, menurut pendapat saya dengan diadakannya desentralisasi merupakan suatu upaya untuk mempertahankan kesatuan Negara Indonesia, karena dengan diterapkannya kebijakna ini akan bisa meredam daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dengan NKRI, (daerah-daerah yang merasa kurang puas dengan sistem atau apa saja yang menyangkut dengan NKRI).

b.      Dampak Negative
1)      Dampak negatif dari otonomi daerah adalah adanya kesempatan bagi oknum-oknum di pemerintah daerah untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan Negara dan rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu terkadang adakebijakan-kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan konstitusi Negara yang dapat menimbulkan pertentangan antar daerah satu dengan daerah tetangganya, atau bahkan daerah dengan Negara, seperti contoh pelaksanaan Undang-undang Anti Pornografi ditingkat daerah. Hal tersebut dikarenakan dengan system otonomi daerah maka pemerintahpusat akan lebih susah mengawasi jalannya pemerintahan di daerah, selain itu karena memang dengan sistem.otonomi daerah membuat peranan pemeritah pusat tidak begitu berarti. Otonomi daerah juga menimbulkan persaingan antar daerah yang terkadang dapat memicu perpecahan. Contohnya jika suatu daerah sedang mengadakan promosi pariwtsata, maka daerah lain akan ikut melakukan hal yang sama seakan timbul persaingan bisnis antar daerah. Selain itu otonomi daerah membuat kesenjangan ekonomi yang terlampau jauh antar daerah. Daerah yang kaya akan semakin gencar melakukan pembangunan sedangkan daerah pendapatannya kurang akan tetap begitu-begitu saja tanpa ada pembangunan. Hal ini sudah sangat mengkhawatirkan karena ini sudah melanggar pancasila sila ke-lima, yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
2)      Segi ekonomi, sejak dicapainya kemerdekaan Indonesia, kecenderungan yang terjadi adalah sentralisasi kekuasaan. Sejak orde lama sampai berakhirnya orde baru, pemerintah pusat begitu dominan dalam menggerakkan seluruh aktivitas negara. Dominasi pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah telah menghilangkan eksistensi daerah sebagai tatanan pemerintahan lokal yang memiliki keunikan dinamika sosial budaya tersendiri, keadaan ini dalam jangka waktu yang panjang mengakibatkan ketergantungan kepada pemerintah pusat yang pada akhirnya mematikan kreasi dan inisiatif lokal untuk membangun lokalitasnya.
3)      Segi Keamanan dan Politik, disatu sisi otonomi daerah juga berpotensi menyulut konflik antar daerah. Hal ini dapat merusak tatanan suatu daerah, yang menyebabkan tidak adanya rasa aman pada warga masyarakatnya, timbul keresahan dan ketakutan.

3.    Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat berkembang pesat di dunia, semakin banyaknya peneliti-peneliti menemukan hal-hal barunya yang mampu mempermudah hidup manusia atau memberi solusi terhadap hal yang dapat mempermudah dan membantu pekerjaan manusia. Perkembangan ini juga tidak luput terjadi di Bali pada khususnya, dari perkembangan IPTEK tersebut telah menimbulkan beberapa dampak pada situasi dan kondisi pada kehidupan di Bali, baik berupa dampak positif maupun dampak negatifnnya. Dampak bagi kehidupan di Bali sesungguhnya terdapat perbedaan antara warga yang hidup di perkotaan dengan warga yang tinggal di pedesaan.
                   Gaya hidup zaman sekarang sangat berbeda dari zaman dahulu, karena kemajuan IPTEK. Tidak dipungkiri masyarakat perkotaan lebih gampang mengakses informasi-informasi, dan mendapatkan hal-hal secara instan dengan gampang. Hal ini terbukti dari hadirnya fasilitas yang bernama Internet, media electronik, permesinan dan lain sebagainya yang dapat memudahkan manusisa melakukan sesuatu. Namun berbeda dengan kehidupan di pedesaan, yang masih belum terjamah oleh adanya teknologi-teknologi saat ini, meskipun sudah ada beberapa media elektronik maupun permesinan yang dimiliki. Kehadiran internet di pedesaan hanya digunakan oleh sebagian kecil orang saja, belum secara menyeluruh, bahkan banyak orang yang belum mengetahui apa itu internet? Dari perkembangan IPTEK sebagian besar yang digunakan tidak semuanya baik, namun yang paling mencengkamkan adalah melalui IPTEK saat ini beberapa situs yang belum layak dikonsumsi oleh masyarakat, bahkan sampai anak-anak kecil ikut berlomba menonton. Dengan adanya Handphone yang sudah diisi dengan bermacam-macam fitur menarik, yang bahkan hampir semua kalangan dapat memilikinya juga sangat mempermudah penyebaran gambar, atau video berbau porno. Namun tidak dipungkiri, selain beberapa contoh dampak kurang baik di atas. Secara garis besar perkembangan IPTEK sesungguhnya sangatlah membantu kehidupan manusia, dapat mempermudah dan mempercaepat kelangsungan hidup di dalamnya (bekerja) dan lain sebagainya. Adapun dampak positif dan dampak negative lainnya adalah sebagai berikut:
a)      Dampak Positif
1)      Bidang Sosial dan Budaya
a.       Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
b.      Meningkatnya rasa percaya diri
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia. Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
2)      Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a.       Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b.      Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c.       Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
3)      Bidang Informasi Dan Komunikasi
a.       Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
b.      Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.
c.       Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain.
4)      Bidang Ekonomi dan Industri
a.       Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b.      Terjadinya industrialisasi
c.       Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
d.      Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
e.       Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi.

b)     Dampak Negatif
1)      Bidang Sosial dan Budaya
a.       Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
b.      Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
c.       Pola interaksi antar manusia yang berubah, kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
2)      Bidang Pendidikan
a.    Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
b.    Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
3)      Bidang Informasi Dan Komunikasi
a.       Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
b.      Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
c.       Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d.      Kecemasan teknologi. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
4)       Bidang Ekonomi dan Industri
a.       terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
5)      Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.

RPP Terpadu


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP MODEL WEBBED

Nama Sekolah           :
Bidang Studi              : IPS, IPA dan PKn
Kelas/Semester          : I/I
Alokasi waktu            : 4 x 35 Menit

A.    Tahap Perencanaan
Standar Kolmpetensi :
IPA :
·         Mengenal berbagai sifat benda dan kegunaanya melalui pengamatan perubahan bentuk benda
IPS :
·         Memahami identitas diri dan keluarga serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
PKn
·         Membiasakan hidup tertib di rumah dan di sekolah.
Matematika
·         Menggunakan pengukuran waktu dan panjang..
Kompetensi dasar :
IPA :
·       Mengenal benda yang dapat  diubah bentuknya.
·       Mengidentifikasikan kegunaan benda di lingkungan sekitar.
IPS :
·      Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan  keluarga.
PKn :                                
·         Melaksanakan tata tertib di  rumah dan di sekolah
Matematika
·         Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu
Indikator
a.         Menngidentifikasi hidup rukun dan tidak rukun
b.        Merawat tanaman atau hewan peliharaan
c.         Menyebutkan beberapa contoh tata tertib yang ada di rumah dan di sekolah
d.        Mengukur panjang suatu benda dengan satuan tak baku
Tujuan pembelajaran
a.         Siswa mampu mengidentifikasi hidup rukun dan tidak rukun
b.        Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis tanaman dan hewan peliharaan yang ada di rumah
c.         Siswa mampu menidentifikasi contoh tata tertib yang  ada di rumah dan di sekolah
d.        Siswa mampu mengukur suatu benda dengan menggunakan satuan tak baku
Model Jaring Laba-Laba













1.   Alat Bantu
      Media gambar jenis-jenis tanaman atau hewan peliharaan.
      Media gambar contoh-contoh hidup rukun dan tidak rukun.
      Media gambar jenis-jenis benda yang ada disekitar sekolah.
Media gambar contoh-contoh tata tertib yang ada di rumah dan di sekolah

2.   Langkah Kegiatan Pembelajaran
a.  Guru menawarkan tema kepada siswa untuk dipelajari.
b.  Guru mengajak siswa menentukan subtema melalui curah pendapat.
c.  Guru mengelompokkan siswa sesuai dengan minat belajarnya
d.  Masing-masing kelompok membuat kontrak belajar, yang berisikan tentang.
            Kelompok I: Mengidentifikasi hidup rukun dan tidak rukun
1)      Menunjuk ketua kelompok.
2)      Siswa mengamati media gambar
3)      Melakukan kegiatan membaca di perpustakaan
4)     Siswa mengidentifikasi hidup rukun dan tidak rukun.
5)      Siswa menyusun laporan.
6)      Siswa menyampaikan hasil laporannya dengan cara demonstrasi.

Kelompok II: menyebutkan jenis-jenis tanaman atau hewan peliharaan di lingkungan sekitar.
1)      Siswa menunjuk ketua kelompok.
2)     Siswa mengamati ke lingkungan sekitar
3)      Setelah melakukan pengamatan, siswa mencatat jenis-jenis tanaman atau hewan peliharaan yang ada di lingkungan sekitar.
4)      Kemudian siswa menyususn laporan dan mempresentasikan hasil laporan.

       Kelompok III: menyebutkan jenis-jenis benda yang dapat di ukur dengan satuan tak baku yang ada dilingkunan sekitar
1)      Siswa menunjuk ketua kelompok.
2)      Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui jenis-jensi benda yang dapat diukur dengan alat ukur tak baku.
3)      Setelah melakukan percobaan siswa membuat laporan hasil diskusi.
4)      Siswa menyampaikan hasil laporan melalui presentasi.

       Kelompok IV: menyebutkan jenis-jenis benda yang dapat di ukur dengan satuan tak baku yang ada dilingkunan sekitar
1)      Siswa menunjuk ketua kelompok.
2)      Siswa melakukan kegiatan wawancara kepada kepala sekolah, ataupun narasumber lain untuk mengetahui contoh-contoh tata tertib yang ada di rumah dan di sekolah.
3)      Setelah melakukan wawancara siswa membuat laporan hasil diskusi.
4)      Siswa menyampaikan hasil laporan melalui presentasi.
e.  Kelompok belajar melakukan sharing atas kontrak belajar yang telah dibuat dengan kelompok lain.

B.   Tahap Pelaksanaan
1.       Pengelolaan kelas
a)      Guru menjelaskan tema dan subtema yang akan dibahas.
b)      Siswa dibagi menjadi menjadi 4 kelompok.
c)      Masing-masing kelompok duduk berdasarkan anggota kelompoknya.
d)     Masing-masing kelompok berdiskusi untuk menentukan subtema yang akan dibahas.
2        Pelaksanaan
a)      Siswa mengerjakan LKS berdasarkan sub tema yang dipilih bersama-sama dengan kelompoknya masing-masing.
b)      Guru mempersilahkan siswa bersama-sama anggota kelompok mencari dan mengumpulkan informasi melalui berbagai sumber yang ada disekolah untuk memudahkan di dalam mengerjakan LKS.
c)      Masing-masing kelompok membuat laporan hasil diskusi berupa karangan deskriptif.

C.    Tahap Kulminasi
  1. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas.
  2. Kelompok lain menyimak dan mempelajari hasil diskusi yang sedang dipresentasikan.
  3. Evaluasi Proses
Kognitif
No.
Nama Siswa
Indikator
Skor Total
Banyak contoh yang disebutkan
Ketepatan menjawab pertanyaan

5
4
3
2
5
4
3
2













nilai = (skor total/skor maksimal) x 100
Rubrik Penilaian
Contoh yang disebutkan
5 = mampu memberikan lebih dari 5 contoh
4 = mampu memberikan 4 contoh
3 = mampu memberikan 3 contoh
2 = mampu memberikan 2 contoh atau kurang.
Ketepatan menjawab pertanyaan
5 = bisa menjawab 3 atau lebih pertanyaan
4 = bisa menjawab 2 pertanyaan
3 = bisa menjawab 1 pertanyaan
2 = tidak bisa menjawab pertanyaan
Ranah Psikomotor
No.
Nama Siswa
Indikator
Skor Total
Kemampuan membuat laporan hasil diskusi
Kemampuan menyampaikan pendapat

5
4
3
2
5
4
3
2













nilai = (skor total/skor maksimal) x 100

Rubrik Penilaian
Kemampuan membuat laporan hasil diskusi
5 = isi lengkap, bahasa yang digunakan baik dan sistematis.
4 = salah satu indikator kurang baik.
3 = terdapat dua indikator yang kurang baik
2 = terdapat 3 indikator yang kurang baik.
Kemampuan menyampaikan pendapat
5 = tidak grogi, menggunakan bahasa santun,  pendapat yang disampaikan logis.
4 = salah satu indikator kurang baik.
3 = terdapat dua indikator yang kurang baik
2 = terdapat 3 indikator yang kurang baik.


Ranah Afektif
No.
Nama Siswa
Indikator
Skor Total
Antusiasme mengikuti keg. pembelajaran
Sikap saat berdiskusi

5
4
3
2
5
4
3
2













nilai = (skor total/skor maksimal) x 100

Rubrik Penilaian
Antusiasme mengikuti kegiatan pembelajaran
5 = aktif saat diskusi, bertanya apabila tidak mengerti, dan sungguh-sungguh memperhatikan penjelasan guru atau presentasi dari kelompok lain.
4 = salah satu indikator kurang baik.
3 = terdapat dua indikator yang kurang baik
2 = terdapat 3 indikator yang kurang baik.

Sikap saat berdiskusi
5 = aktif memberikan pendapat, sungguh-sungguh membuat laporan, sungguh-sungguh saat presentasi
4 = salah satu indikator kurang baik.
3 = terdapat dua indikator yang kurang baik
2 = terdapat 3 indikator yang kurang baik.



1.      Evaluasi Hasil
a.    Individu
Soal
1.    Sebutkan 3 contoh hidup rukun dan tidak rukun yang ada dilingkungan sekitar kita!
2.    Sebutkan 3 contoh jenis tanaman yang ada dilingkungan kita!
3.    Sebutkan 3 contoh tata terteib di rumah dan di sekolah!
4.    Sebutkan 3 contoh benda yang dapat diukur dengan menggunakan satuan tak baku!
Penilaian
No Soal
Skor
Deskripsi
1
20
Jika benar 1 contoh mendapat nilai 10,
2
20
Jika benar 1 contoh mendapat nilai 10,
3
20
Jika benar 1 contoh mendapat nilai 10,
4
20
Jika benar 1 contoh mendapat nilai 10,
Total skor
100



nilai = (skor total/skor maksimal) x 100
b.    Kelompok
No.
Kelompok
Indikator
Skor Total
Kerjasama tim
Kualitas hasil laporan
Sikap, penampilan etika selama presentasi
5
4
3
2
5
4
3
2
5
4
3
2

















nilai = (skor total/skor maksimal) x 100

Rubrik Penilaian
Kerjasama Tim
5 = jika semua anggota bekerjasama menyelesaiakan tugas.
4 = terdapat salah seorang anggota yang kurang bisa bekerjasama dengan baik
3= terdapat dua orang anggota yang kurang bisa bekerjasama dengan baik
2 = terdapat 3 orang atau lebih anggota yang kurang bisa bekerjasama dengan baik.
Kualitas Hasil Laporan
5 = isi lengkap, bahasa yang digunakan baik dan sistematis.
4 = salah satu indikator kurang baik.
3 = terdapat dua indikator yang kurang baik
2 = terdapat 3 indikator yang kurang baik.
Sikap, penampilan dan etika saat presentasi.
5 = tidak grogi, menggunakan bahasa santun,  keseriusan saat mempresentasikan laporan.
4 = salah satu indikator kurang baik.
3 = terdapat dua indikator yang kurang baik
2 = terdapat 3 indikator yang kurang baik.

 Mengetahui :
Kepala Sekolah



NIP                                        

Singaraja,
Guru Mata Pelajaran



NIP                                       
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama anggota :




Kelompok :
Diskusikan dengan teman kelompok!

1.      Kelompok yang  memilih mengidentifikasi hidup rukun dan tidak rukun.
a.       Lengkapilah bagan yang disediakan oleh guru, dan apakah tujuan dari hidup rukun?
b.      Isilah tabel dibawah ini.
No
Tempat
Bentuk Perlakuan
Tujuannya
1



2



3



4



5



6



7



8



9



10





LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama anggota :




Kelompok :
Diskusikan dengan teman kelompok!

2.      Kelompok yang memilih merawat tanaman atau hewan peliharaan
a.       Isilah tabel dibawah ini.
No
Nama tanaman atau hewan
Deskripsi
Tujuan
1



2



3



4



5



6



7



8



9



10







LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama anggota :




Kelompok :
Diskusikan dengan teman kelompok!

3.      Kelompok yang memilih beberapa contoh tata tertib di rumah dan di sekolah.
a.    Isilah tabel dibawah ini
No
Contoh tata Tertib
Tempat
Deskripsi
1



2



3



4



5



6



7



8



9



10






LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama anggota :




Kelompok :
Diskusikan dengan teman kelompok!

4.      Kelompok yang memilih mengukur suatu benda dengan satuan tak baku.
a.    Isilah tabel dibawah ini
No
Nama Benda
Satuan
Panjang
1



2



3



4



5



6



7



8



9



10






Template by : kendhin x-template.blogspot.com